Awal Bulan Febuari ini netizen lagi – lagi dikagetkan dengan fenomena tuturan yang syarat akan politik.
Kalimat tanya yang dilontarkan Kominfo ini tentu bisa dilihat dari sisi linguistik. Penelaahan lebih mendalam sebenarnya bisa diungkap dengan analisis wacana.
Teks lisan yang diungkapkan oleh Kominfo tersebut terjadi pada saat suatu agenda resmi. Pihak Kominfo merasa tidak puas akan jawaban seorang ASN yang memilih gambar nomer 2.
Mendengar jawaban nomer 2 yang diyakini oleh ASN tersebut pihak Kominfo memberikan stimulus bahwa jawabannya tidak realistis tidak seperti jawaban sebelumnya yang telah memiliki gambar pertama.
Usai memilih gambar, si ASN itupun turun, tetapi seolah tidak puas, justru pihak Kominfo malah kembali bertanya dengan pertanyaan yang diulang – ulang yaitu “Yang gaji ibu siapa?, Yang gaji ibu siapa ha?”
Melihat konteks tersebut, apa sebenarnya yang hendak diungkapkan oleh Kominfo, padahal perbincangan didepan panggung sudah usai, kesan politis justru malah diperlihatkan oleh pihak Kominfo dengan pernyataan tersebut.
Dari konteks diatas maka analisis wacana (discoruse analysis) dapat mengkajinya, terutama pada tataran ideologi bahasa.