Linguistik adalah ilmu yang mempelajari tentang bahasa. Menurut KBBI daring linguistik artinya 1) ilmu tentang bahasa, dan 2) telaah bahasa secara ilmiah.
Pada pengertian yang pertama bahwa studi bahasa (linguistik) artinya bagaimana seseorang dapat menguasai bahasa dan penggunaanya.
Sedangkan pada pengertian yang kedua berarti menjadikan bahasa sebagai objek kajian. Seperti halnya dengan science bahasa pun juga dapat dikaji secara ilmiah.
Oleh karenanya disiplin ilmu yang mengkaji bahasa adalah linguistik.
Menurut Yendra (2013:35) linguistik adalah sebuah bidang ilmu yang mengkaji dan mempelajari segala sesuatu tentang bahasa mulai dari bentuk bentuk, fungsi, makna, nilai, dan wacana secara ilmiah.
Oleh karenanya peran liguist (bahasawan) sangat diperlukan untuk menyajikan secara sistematis tentang pemakaian bahasa.
Lalu apa tujuan studi bahasa? Secara umum tujuan studi bahasa ada empat yaitu tujuan praktis, tujuan estetis, tujuan filologis, dan tujuan linguistis (Yendra, 2013:37 -38) dengan penjabaran sebagai berikut.
1. Tujuan praktis
Tujuan praktis dari studi bahasa artinya mempelajari bahasa dengan tujuan agar pembelajar bahasa mampu menggunakannya untuk berkomunikasi secara baik, benar, dan lancar.
Tujuan ini dekat kaitannya dengan pengajaran bahasa seperti yang ada di sekolah dan lembaga kursus.
Siswa diajarkan untuk dapat menguasai empat skill berbahasa yaitu listening, speaking, reading, dan writing.
2. Tujuan estetis
Tujuan estetis berarti bagaimana seorang dapat memahami dan menggunakan bahasa secara indah dan menarik.
Bahasa dikemas dalam gaya tertentu lalu diungkapkan baik lisan maupun tulis sehingga ada kesan estetika yang muncul dari bahasa tersebut.
Orientasi dari tujuan pemahaman dan penggunaan bahasa ini adalah “estetika”. Teks-teks dengan orientasi estetika dapat dengan mudah ditemukan dalam puisi, novel, pantun, dan jenis karya sastra lainya.
3. Tujuan filologis
Bahasa sangat berkaitan dengan budaya, bahkan dapat dikatakan bahasa merupakan salah satu produk budaya.
Pengungkapan nilai-nilai bahasa dari segi kebudayaan masa lampau inilah yang disebut dengan studi bahasa dengan tujuan filologis.
Penelitian filologis dapat dilakukan dengan mengkaji naskah – naskah lama (manuscirpts).
Misalkan dengan meneliti naskah – naskah Jawa kuno maka dapat diungkapkan nilai-nilai bahasa yang termuat didalamnya yang bisa saja berbeda atau bersifat baru dari yang ada sekarang.
4. Tujuan linguistis
Seperti halnya suatu objek kajian pada science, bahasa itu sendiri merupakan objek kajian.
Oleh karenanya menjadikan bahasa sebagai objek kajian dan mengungkapnya secara objektif itu pun menjadi salah satu tujuan studi bahasa, yaitu tujuan linguistis.
Penelitian linguistik dapat dilakukan baik pada tataran linguistik mirko maupun linguistik makro yang secara jelas dapat dilihat pembidanganya dalam cabang ilmu linguistik.
Tujuan studi bahasa bukan hanya mempelajari bahasa, tetapi dapat juga berarti menjadikan bahasa sebagai objek kajian.
Mempelajari skil berbahasa itu merupakan tujuan praktis. Memahami dan menggunakan yang berorientasi pada keindahan itu adalah tujuan estetis.
Mencari nilai kebahasaan dari naskah- naskah lama adalah tujuan filologis, dan menjadikan bahasa sebagai objek penelitian adalah tujuan linguists.
Sumber
Yendra. 2018. Mengenal Ilmu Bahasa (Linguistik). Yogyakarta: Deepublish.
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/linguistik