pixabay.com oleh sasint |
Secara geografis, Bahasa Melayu adalah bahasa yang berasal dari Indonesia. Hal ini terbukti dari penemuan prasasti dan batu bersurat pada abad ke 7 M.
Batu-batu bertulis tersebut ditemukan di daerah Sumatera yang semuanya memiliki penanggalan yang bertuliskan sekitar tahun 600-an M.
Batu-batu tersebut masih bertuliskan huruf Pallawa dari India Selatan yang menjadi bagian inovasi dari bahasa Melayu. Pada masa kerajaan Sriwijaya, wilayahnya meliputi sebagian kecil daerah India selatan dan Srilanka sehingga banyak orang India selatan yang hidup di Sriwijaya.
Hal ini membuat budaya dari India selatan bisa ditransformasi ke kerajaan Sriwijaya, salah satunya adalah aksara atau tulisan Pallawa.
Batu Bertulis di Sumatera Abad 6 M
Bahasa Melayu memang banyak digunakan di sekitar selat Malaka dan selat Sunda sebagai daerah kekuasaan kerajaan Sriwijaya.
Kerajaan Sriwijaya sering mengirimkan hadiah kepada Kerajaan Cina sehingga pihak Cina juga sering membalas dengan hadiah pula.
Orang-orang Cina menyebut kerajaan Sriwijaya sebagai San-fo-tsi (Sriwijaya). Sedangkan ibukota kerajaan Sriwijiaya disebut dengan kata pan-lin-fong (Palembang).
Walaupun kerajaan Sriwijaya telah runtuh sekitar abad ke 13 M, namun bahasa Melayu tetap digunakan sebagai alat komunikasi masyarakat Sumatera, selat Malaka dan selat Sunda.
Kerajaan Samudra Pasai berdiri sekitar abad ke 13 M setelah runtuhnya kerajaan Sriwijaya. Masyarakat Samudra Pasai menggunakan bahasa Melayu dan bahasa Arab.
Banyak sekali kata-kata dari bahasa Arab yang digunakan sebagai tambahan perbendaharaan kata bagi bahasa Melayu.
Pada masa kerajaan Samudra Pasai, bahasa Melayu memang sesudah berkembang pesat tidak seperti pada masa kerajaan Sriwijaya.
Pada abad ke 19 Masehi, masa penjajahan Belanda banyak sekali para pelajar dari Nusantara yang belajar di Eropa.
Referensi: http://bmstpm.blogspot.co.id/2008/11/sejarah-perkembangan-dan-asal-usul.html