Keberadaan bahasa memang sangat penting bagi kehidupan didunia ini sebagai alat komunikasi antar sesama manusia.
Ada sekitar ratusan lebih semua bahasa yang ada didunia dan semua bahasa tersebut memang ada yang telah mengalami kepunahan atau hilang dari peradaban.
Di Indonesia ada sekitar 50 bahasa yang tersebar di berbagai propinsi dan ada yang telah punah karena masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut tidak bisa melestarikannya.
Hal ini tentu saja sangat disayangkan karena tentunya bangsa ini telah kehilangan kekayaan kebudayaannya.
Beberapa bahasa daerah yang telah hilang ditelan zaman antara lain bahasa Hukumina, Kayeli, Liliali, Palumata, Moksela, Nakae’la, Nila, Te’un dan Piru dari Maluku.
Selain itu ada juga bahasa dari Papua yang telah hilang yaitu Mapia dan Tandia serta bahasa Tobada dari Sulawesi.
Faktor-Faktor yang Mengakibatkan Bahasa Menjadi Punah
1. Kematian massal
Peperangan dan bencana alam memang menjadi penyebab utama terjadinya korban kematian secara massal.
Hal ini juga memiliki dampak negatif pada hilangnya bahasa yang digunakan karena ikut musnah sehingga masyarakat pengguna bahasa tersebut menjadi semakin berkurang.
2. Urbanisasi
Kurangnya lapangan kerja dan faktor pernikahan dengan orang kota bisa mengakibatkan perpindahan masyarakat dari desa menuju kota.
Tentu saja penggunaan bahasa akan berubah sedikit demi sedikit untuk beradaptasi dengan lingkungan masyarakat yang baru.
3. Dominasi Media Massa
Semakin mudahnya media yang bisa diakses seperti televisi, koran, majalah dan internet yang menggunakan bahasa mayoritas membuat bahasa daerah menjadi terpinggir.
Lambat laun hal ini akan mengikis penggunaan bahasa daerah di masyarakat terutama daerah pelosok dan pedesaan.
4. Peraturan Negara
Diberlakukannya peraturan pemerintah di sekolah-sekolah untuk menggunakan bahasa nasional membuat kebiasaan dalam menggunakan bahasa daerah semakin berkurang.
Apalagi dengan perubahan kurikulum sekolah yang meniadakan bahasa daerah dalam mata pelajaran di sekolah.
5. Transmigrasi
Perpindahan penduduk ke propinsi lain membuat perubahan bahasa yang digunakan sehingga bahasa asli semakin jarang digunakan sebagai alat komunikasi dalam masyarakat.
Para orang tua mungkin masih bisa menggunakan bahasa asli, namun pada anak cucu tentu saja akan berubah.
6. Penjajahan
Banyak negara terjajah yang mengalami kemunduran dalam menggunakan bahasa asli karena dominasi penjajah dalam menguasai bidang politik dan budaya.
Tentu saja masyarakat akan terbawa arus dalam penggunaan bahasa karena faktor kebudayaan yang dibawa para penjajah.
7. Kurang percaya diri
Kemajuan budaya millennium membuat penggunaan bahasa daerah seolah-olah menjadi bahasa kampungan dan norak untuk digunakan.
Banyak orang yang merasa minder ketika menggunakan bahasa daerah dan takut dikatakan ketinggalan zaman sehingga rela meninggalkan bahasa asli.
Langkah-Langkah melestarikan bahasa
Untuk bisa menjaga dan melestarikan bahasa tentu saja dibutuhkan kesadaran masyarakat agar senantiasa menggunakan bahasa asli sebagai alat komunikasi sehari-hari.
Pemerintah daerah sebaiknya membuat media massa seperti televisi dan radio yang tetap menggunakan bahasa asli.
Diperlukan lebih banyak buku-buku yang memiliki tulisan bahasa daerah agar bisa dipelajari generasi muda dan menjadi dokumen bagi kekayaan budaya.
Para orang tua sebaiknya mengajari penggunaan bahasa daerah sejak anak-anak sehingga mereka akan terbiasa dengan bahasa asli.
Referensi
badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/artikel/1823