Masalah dalam kajian sosiolinguistik
- Indetitas social dari penutur
- Indentitas social dari pnedegar uangh terlibat dalam proses komunikasi
- Lingkungan social tempat peristiwa penutur terjadi
- Analisis sinkroniasasi dan diakronik dari dialek-dialek social
- Penilaian social yang berbeda oleh penutur akan perilaku bentuk bentuk ujaran
- Tingakatan variasi dan ragam linguistic
- Penerapan praktis dari penelitian sosioligistik (Dittmar 1976: 128)(p. 5)
Kegunaan kajian sosiolinguistik
Komunikasi bahasa
Hakikat bahasa
Fungsi bahasa
3 komponnen yang harus ada dalam komunnikasi
- Pihak yang berkomunikasi (participant) sender dan receiver
- Informasi yang di komunikasikan (ide, gagasan, keterangan pesan
- Media yang diugankan (p. 17) alat yang digunakan klmunikasi verbal (menggunkana bahasa sebagai alatnya, dan komounikasi non verbal (komunikasi yang menggunkan alat bukan bahasa, seperti bunyi peluit, cahaya, berupa kode yang sama sama dipahami oleh pihak participant (p. 20)
Komunikasi bahasa
Hambatan dalam proses komunikasi
- Kebisingan
- Tempat berlangasungnya komounikasi
- Pendengaran yang kurang
- Komunikasi searah dan dua arah, percakapan dan khotabah, dlam duaarah pendegar dapat menjadi pembicara dan sebaliknya
- Umapn balik dapat diajadikan dari respon yang dilalukan oleh pendegar
- Aspek dalam bahsa sebagai komunikasi
- Aspek lingustik mencakup tataran, fonologgis, morphologis dan sintaksis ketiga komponen ini mendukung tebentuknya semantic (yang didaalmnay terdapat makna, ide gagasan, konsep) (p. 21)
Aspek non lingusitik atau paralingustik
- Kualitas ujaran yaitu pola ujaran seseorang seperti suara tinggi ( falsetto), (staccato ) suara terputus- putus dan lainnya.
- Unsur supra segmental yaitu tekanan (stress), nada (pitch) dan intonasi
- Jarak dan gerak-geriktubuh, seperti gerakantangan , anggukan kepada dan sebagainya
- Rabaan, yakni yang berkenaan dengan indera prasa dan kuit
Secara bersama sama kedua aspek tersebut berfungsi sebagai alat komunikasi, bersama dengan konteks situasi membentuk atau membangun situasi tertentu dalam proses komunikasi.
Kesalahan berbahasa anakes
Kesalahan berbahasa ada tiga kelompok (Richards, 1973; 97-98) interference errors are instances where the characteristics of one language are being carried over into another. Intralingual Errors are those which reflect general characteristics of rule learning, such as faulty federalization, incomplete application of rules and failure to learn conditions under which the rules apply. Developmental errors illustrate the learner attempting to build up hypothesis about the english langluager from hid limited experience of it classroom or a text book. (p. 140)
- Interference errors
- Intralingual errors
- Developmental errors
Anakes dibedakan menjadi dua
Anakes tradisional, kesalahan secara umum seperti penggunaan artikel, penghilangna artikel dalam bahasa inggris atau kesalahan penggunaan imbuhan, (p. 141)
Kesalahan berbahasa
Mistake dan error (Pit. S. Corder, 1981: p. 16)
- Kesalahan yang terjadi secara sistematis pada tutur sesoerang
- Kesalahan yang terjadi secara tidak sistematis
Noam Chomsky kesalahan dalam berbahasa ada dua performance dan competence
- Mistake = penympingan yang disebabkan oleh faktor faktor performance seperti keterabtasan ingatan, mengeja dalam lafal, tekanan emosional, dan sebagangay, mudah diperbaiki saat penutur di ingatkan, karena penutur sudah memiliki knowledge tentang bahasa tersebut
- Error = Merupakan penyimpakan yang sistematis dan konsisten dan menjadi cirri khas learner pada tingkat tertentu (P. 143)
Klasifikasi kesalahan berbahasa
Kesalahan berbahasa dapat dikelompokan menjadi:
1. Siswa-siswa belajar bahasa kedua memanipulasi secara tidak sadar undur-unsur permuakaan bahasa yang dipelajari secara sistematis
- Penghilangan butir butir bahasa yang tidak memegang peranan yang pentingu untuk makna sebuah kalimat.
- Penandaan ganda pada bentuk semantic yang tidak perlu
- Ketaatan pada kaidah yang ada. Pada umumnya siswa pelajar bahasa kurang mengenal “kecualian” dalam bahasa ajaran
- Salah letak. Sering runtun yang terjadi ini tidak sama dengan bahasa sasaran
2. Developmental errors, kesalahan keberkembangan. Kesalahan saat mulai belajar suatu bahasa yang dimungkin kan salah dalam proses kebahasa yang benar (P. 144)
Methodology analisis kesalahan
- Pengumpulan data hasil karya atau ujian
- Indentifikasi kesalahan baik yang mendapat perhatian khusus atau dengan tujuan tertentu
- Klasifkasi atau pengelompokan kesalahan
- Pernyataaan tentang frekuensi tipe kesalahan
- Identifikasi lingkup tipe kesalahan
- Usaha perbaikan (p. 145)
Sosiologi merupakan kajian yang objectif dan ilmiah megenai manusia di dalam masyarakat dan mengenai lembaga-lembaga dan proses social yang ada di dalam masyaraka. Berusaha mengatahui bagaimana masyarakat itu terjadi berlangsung dan tetap ada, bagaimana manusia menyesuaikan diri dengan lingkunganya, bersosialisasi dan menempatkan diri dan menempatkan diri pada tempatnya di masyarakat (p. 2)
Linguistic bidang ilmu yang mempelajari bahasa atau bidang ilmu yang mengambil bahasa sebagai objek kajianya. Sosiolinguistik adalah bidang ilmu antar disiplin yang mempelajari bahasa dalam kaitanya dengan penggunaan bahasa itu dalam masyarakat (p. 2)
Abdul Chaer dan Leonie Agustina. (2004). “Sosiolinguistik Perkenalan Awal”. Jakarta : Rineka Cipta.