1. Bahasa
Contoh: Bahasa jawa dapat dikatakan sebagai bahasa karena memiliki penutur, memiliki strutkur bahsa yang mantap, dan digunakan oleh suatu masyarkat dalam hal ini masyarkat Jawa misal di Yogyakarta.
2. Dialek
Contoh: Dialek Banyumas dapat kita katakan dialek karena pada dasarnya variasi ini merupakan bagian dari bahasa jawa, tetapi memilki variasi dalam pengucapkan kata atau frasa tertentu. Misal orang Banyumas akan mengatakan “langka” untuk “ora ono” artinya “tidak ada”, “gutul” untuk “teko” artinya “tiba”, “rika” untuk “kowe” artinya “kamu”.
3. Idiolek
Contoh: Orang dengan latar belakang pendidikan yang tinggi atau akademisi akan sering mengatakan “perspektif” saat dia berbicara, dan kata atau frasa tersebut timbul karena kebiasanya menggunakan kata tersebut.
4. Pidgin
Contoh: Bahasa pidgin bisa muncul pada daerah perbatasan antara Cilacap dan Banjar. Disini terdapat dua pertemuan antara bahasa sunda dan jawa banyumasan yang mereka tidak mengerti satu sama lain sehingga digunakanlah bahasa pidgin.
5. Kreol
Kreol adalah bahasa pidgin yang telah menjadi memiliki pentur berdasarkan kesepatkan dari masyarkat pidgin sehingga kreol sudah memiliki tata bahasa, vocabuler, leksikal dan gramatical tertentu. Bisa juga dapat dikatakan bahwa ketika pidgin sudah memiliki masyarakat tutur maka menjadi creol.
Contoh: Terkait dengan contoh bahasa pidgin diatas maka bahasa pidgin tersebut bisa menjadi kreol ketika sudah memiliki masyarkat tutur misalkan saja di salah satu kecamatan di Cilacap yaitu Majenang, mereka menggunakan bahasa campuran antara Jawa Banyumas dan Sunda yang bisa disebut Creol. Bahasa sunda yang dipakai di kecamatan ini adalah bahasa Sunda Kasar karena secara kewilayahan masih termasuk bahasa Jawa Tengah. Maka dikenal bahasa Sunda- Jawa sebagai bahasa sehari – hari. Misal pada percakapan berikut:
Bu Kasipah : “Pak arek kamana rika?”
Pak Samsudi : “Arep maring nggone Waud, nggke heula nya.”
Dari beberapa penjelasan dan contoh diatas maka dapat disimpulkan perbedaan dan persamaan antara bahasa, dialek, idiolek, pidgin dan kreol sebagai berikut:
6. Persamaan
7. Perbedaan
Baca: Pengertian dan Contoh Bahasa, Dialek, Idiolek, Pidgin dan Kreol
- Alwasilah, A. C. 1986. Sosiologi bahasa. Bandung: Angkasa.
- Bauer, L. 2007. The linguistcs student’s handbook. Edinburgh: Edinburgh University Press Ltd.
- Chaer, A dan Leoni A. 2004. Sosiolinguistik: perkenalan awal. Jakarta: Rineka Cipta.
- Hudson, R.A. 1996. Sociolinguistik. Cambridge: Cambridge University Press.
- Fishman, J. A.1976. The sosiology of language. Massachussetts: Newbury House Publisher.