Populasi adalah seluruh data yang menjadi object penelitan dalam suatu urang lingkup dan waktu terntu. Populasi berhubungan daengan data, bukan pada manusia. Namun, dalam penelitan social data biasanya melekat pada manusianya, apabila setaip manusia memberikan data, maka populasi dentik dengan jumlah manusia.
Ada dua macam populasi
1) Populasi terhingga dan 2) popluasi tak terhingga. Populasi terhingga dikethaui jumlahnya, sendangkan popluasi tak terhingga tidak diketahui jumlahnya
Penelitian terhadap seluruh populasi disebut sensus. Namun penelitian sensus keadang sulit dilakukan, di samping jumlahnya yang besar atau bahkan tidak diketahui, tidak jarang poplusai tersebar di berbagai tempat sehingga tidak memungkinkan dilakuakn penelitian sensus.
Sample
Penyampelan / sampling adalah cara untuk yang lazim untuk melakukan penyeamplean. Hanya menenntukan beberapa saja untuk dijadikan sampel
Sample adalah bagian dari populasi
Jadi sample harus representatif, mencerimankan ciri2 dari populasi. Sample dayang dari populasi pelajar misal prestasi, kecerdasan, jenis klamin dll
Jumlah sample harus cukup memadai, diasumsikan semakin banyak sample semakin baik karena memang belum ada ketentuan tentang jumlah yang memadai
Populasi yang julahnya lebih dari dua ratus samplenya adalah 25-30 persen sedangkan populasi yang kurang dari 200 tidak dilakukan sampling / penyampelan
Pada umumnya tidak diketahui jumlahnya, yang diketahui jumlahnya adalah sample frame atau kerangka sample. Dari kerangka sample inilah penelitan menentukan jumlah sample.
Sampling
Ada beberapa cara teknik menentukan sample
1. Sample acak sederhana (simple random sampling)
Setaip unsur memiliki probabilitas yang sama untuk dijadikan sample. Untuk populasi yang tehingga dapat dilakukan dengan undian. Untuk populasi tak terhingga sample dapat diambil dari bebeberapa kelompok atau percobaan.
2. Sampling berstrata (stratified sampling)
Popluasi terdiri dari beerapa kelompok yang berisfat starata, sampel diambii dari kelompok itu secara berjenjang. Misal tingakt semester mahasiswa yang berbeda maka dapat dilakukan sample berjenjang
3. Sampling cluster (cluster sampling)
Sample ini diambil dari kelompok tertentu, misal sekolah, kemidauan dari sekolah ditentuank siswa dalam kelas ternentu yang dijadikan sample
4. Sampling sistematik (systematical sampling)
Sample diambil berdasarkan kelipatan bilangan terntentu misal tiga, enam, sembialn dan seterusnya. Sampling ini sering disebut dengan ordinal sampling. Berapa mahasiswa yang menerima dan berapa mahasiswa yang meolak ajakan pratketek lapangan
5. Sampling kuota (Quota sampling)
Diambil dengan batasan terntentu, msial jenis kelamin tertentu, kelompok umur tertentu kelompok pengahasilan terntu.
6. Sampling Purposif (Purposif sampling)
Pengambilan sample berdasarkan pertimbangan terntentu, sesuai dengan kepentingan penelitian
7. Sampling double
Pengambilan sample dilakukan dua kali, pertama sebagai bahan informasi kemudaian ditentukan sample yang sebenarnya. Setia ppegambilan berdasarkan sejumlah sample yang dikehendaki
8. Sampling sekuensial (sequencial sampling)
Sample diambil satu persatu, setiap sampel yang diambil diperiksa dahulu, baru ditentukan sample berikutnya. Pemgambilan sample tidak ditentuakn jumlahnya. Ukurnaya adalah sampai terjadi kejenuhan informasi
9. Sampling area (area sampling)
Pemgabilan sampel mempertimbangan aspek geografis, misalnya seitap provinsi, tiap kebupaten, tiap keamatan, tiap desa.
10. Sample berimbang (proposional sampling)
Pengambilan sample secara berimbang untuk setiap kelompok yang ada dalam popoulasi, jumlah sampel dari setiap kelompok didasarkan pada primabngan jumlah kelompook secara keseluruhan.