Terkadang pemahaman mengenai linguistik antropologi sering di samakan dengan pemahaman mengenai antropologi linguistik. Pada dasarnya kedua bidang ilmu ini mempunyai makna yang berbeda. Perbedaan keduanyaa terletak pada fokus penelitian. Jika, antropologi linguistik menekankan pada penelitian antropologi. Sedangkan, linguistik antropologi menitikberatkan pada aspek bahasa (linguistik). Bahasa dalam linguistik antropologi merupakan sistem klasifikasi yang paling rumit dari sebuah kebudayaan.
Istilah linguistik antropologis sendiri sering digunakan secara tumpang tindih dengan antropologi linguistik. Perbedaan keduanya lebih terletak pada cara pandang disiplin ilmu masing-masing. Para linguis lebih tertarik menyebutnya linguistik antropologis. Sedangkan, para antropolog sebaliknya lebih suka menyebutnya antropologi linguistik. Perbedaan sisi pembaca ini yang membawa ciri perbedaan antara kedua studi ini. Linguistik antropologis dipandang sebagai suatu studi tentang bentuk, fungsi dan makna bahasa yang membentuk fenomena, gejala dan peristiwa kebudayaan. Sedangkan, antropologi linguistik lebih melihat bahasa sebagai suatu fenomena praktis budaya (pola pikir, sistem kepercayaan, sistem pengetahuan) suatu masyarakat yang diekspresikan dalam bentuk, fungsi dan makna bahasa. Letak batas pemisahan kedua istilah ini pun terkadang sangat sulit untuk ditentukan karena keduanya saling mendukung satu sama lainnya. Keduanya dianggap sebagai studi bahasa dengan menggunakan pendekatan dan perspektif antropologi atau studi gejala antropologi diterawang dari sisi linguistik, dengan tujuan yang sama yaitu untuk mengungkap dan menjelaskan kesatuan pengetahuan dari fenomena, kejadian dan peristiwa yang terjadi dalam suatu masyarakat. Memilih satu istilah di atas istilah lainnya tentulah bukan suatu hal yang mudah.
Linguistik Antropologi merupakan cabang linguistik yang menelaah hubungan antara bahasa dan budaya terutama untuk mengamati bagaimana bahasa itu digunakan sehari-hari sebagai alat dalam tindakan bermasyarakat.
Baca: Cabang – cabang Ilmu Linguistik
Duranti (1997: 6) menyatakan bahwa linguistik antropologi terbentuk dari linguistik struktural, tetapi memiliki perspektif atau sudut pandang yang berbeda dalam objek yang dikaji, bahasa dan ketajaman sebuah objek. Lebih jauh lagi Duranti (1997: 21) menjelaskan bahawa linguistic antropologi menekankan pada linguistic sebagai pengungkap pola pikir masyarakat. Sementara, antropologi linguistik memandang bahasa sebagai satu set aplikasi kebudayaan. Bagi antropologi linguistik, bahasa yang digunakan dalam masyarakat merupakan sala satu media untuk melakukan pendekatan antropologi.
Foley (1997:3), berpendapat lain, dan secara tegas mengatakan: ”Anthropological linguistics is that subfield of linguistics…” Menurutnya, linguistik antropologi memandang dan mengkaji bahasa dari sudut pandang antropologi, budaya, dan bahasa untuk menemukan makna di balik pemakaiannya. Lebih lanjut lagi Foley mengatakan bahwa linguistik antropologi adalah disiplin ilmu yang bersifat interpretatif yang lebih jauh mengupas bahasa untuk menemukan pemahaman budaya (cultural understanding).
Referensi
- Duranti, Alessandro. (1997). Linguistic Anthropology. Cambridge: Cambridge University Press.
- Foley, W. A. 1997. Anthropological Linguistics: An Introduction.Oxford: Blackwell Publishers.