Stilistika dari kata style (bahasa Inggris) yang berasal dari bahasa Latin stilus, yaitu semacam alat untuk menulis pada lempengan lilin. Kata stilus kemudian dieja menjadi stylus oleh penulis-penulis selanjutnya karena ada kesamaan makna dengan bahasa Yunani stulos (a pilar, bahasa Inggris) yang berarti alat tulis yang terbuat dari logam, kecil, dan berbentuk batang memiliki ujung yang tajam. Alat tersebut digunakan juga untuk menulis di atas kertas berlapis lilin (Scott, 1980: 280). Pada perkembangan dalam bahasa Latin kemudian, stylus memiliki arti khusus yang mendeskripsikan tentang penulisan; kritik terhadap kualitas sebuah tulisan. Karena, perkembangan itu, gaya bahasa atau style menjadi masalah atau bagian dari diksi atau pilihan kata yang mempersoalkan cocok tidaknya pemakaian kata, frase, atau klausa tertentu untuk menghadapi situasi tertentu.
Secara harfiyah, stilistika berasal dari bahasa Inggris: stylistics, yang berarti studi mengenai style ‘gaya bahasa’ atau ‘bahasa bergaya’. Adapun secara istilah, stilistika (stylistics) adalah ilmu yang meneliti penggunaan bahasa dan gaya bahasa di dalam karya sastra.
Stilistika merupakan cabang ilmu linguistik yang memfokuskan diri pada analisis gaya bahasa. Stilistika cenderung melakukan kajian bahasa tulis termasuk kaya sastra. Stilistika mencoba memahami mengapa si penulis cenderung menggunakan kata-kata atau ungkapan tertentu. Adakalanya stilistika digunakan untuk maksud yang lebih luas, yaitu menandai gaya bahasa berdasarkan variasi bahasa regional dan juga variasi bahasa sosial.
Simpson (2004: 2) mengatakan bahwa “Stylistics is a method of textual interpretation in which primacy of place is assigned to language. The reason why language is so important to stylisticians is because the various forms, patterns and levels that constitute linguistic structure are an important index of the function of the text”.
Di pihak lain Kridalaksana (1988: 157), memberikan definisi tengtang stilistika (stilistics) adalah: (1) ilmu yang menyelidiki bahasa yang dipergunakan dalam karya sastra; ilmu interdisipliner antara linguistik dan kesusastraan; (2) penerapan linguistik pada penelitian gaya bahasa.
Baca: Pengertian Analisis Kajian Linguistik
Stilistika sebagai ilmu yang mengkaji penggunaan bahasa dalam karya sastra yang berorientasi linguistik atau menggunakan parameter linguistik dapat dilihat pada batasan stilistika berikut, yaitu:
Pertama, stilistika merupakan bagian linguistik yang menitikberatkan kajiannya kepada variasi penggunaan bahasa dan kadangkala memberikan perhatian kepada penggunaan bahasa yang kompleks dalam karya sastra (Turner, 1977: 7). Atau, pendekatan linguistik yang digunakan dalam studi teks-teks sastra (Short, 1989: 183).
Kedua, stilistika dapat dikatakan sebagai studi yang menghubungkan antara bentuk linguistik dengan fungsi sastra (Leech dan Short, 1984: 4).
Ketiga, stilistika adalah ilmu kajian gaya yang digunakan untuk menganalisis karya sastra (Keris Mas, 1990: 3). Menurut Keris Mas, bahasa memang sudah mempunyai gaya. Semua pengucapan yang tidak biasa dipakai oleh masyarakat adalah gaya, seperti halnya bahasa dalam karya sastra yang mempunyai perbedaan dari bahasa keseharian.
Keempat, stilistika mengkaji wacana sastra dengan berorientasi linguistik dan merupakan pertalian antara linguistik dan kritik sastra. Secara morfologis, dapat dikatakan bahwa komponen style berhubungan dengan kritik sastra, sedangkan komponen istic berkaitan dengan linguistik (Widdowson, 1979: 3). Karya sastra dipandang sebagai wacana sehingga mempertemukan pandangan linguis yang menganggap karya sastra sebagai teks dan pandangan kritikus sastra yang menganggap karya sastra sebagai pembawa pesan (message) (Widdowson, 1992: 1-7).
Referensi
- Scott, A.F. (1980). Current literary terms. a concise dictionary. London: The Macmillan Press Ltd.
- Simpson, Paul. (2004). Stylistics. London and New York: Routledge.
- Widdowson, H. (1979). Explorations in Applied Linguistics. Oxford: Oxford University Press.