Pendekatan Komunikatif dalam Pengajaran Bahasa

Posted on
Salah satu pendekatan yang digunakan dalam pengajaran bahasa adalah pendekatan komunikatif. Pendekatan komunikatif (communicative approach) pertama kali muncul dan berkembang dalam pengajaran bahasa asing di Eropa, sekitar tahun 1970-an. Pendekatan komunikatif merupakan istilah umum tentang pendekatan yang bertujuan untuk melatih kompetensi komunikatif.
Di dalam kompetensi komunikatif terdapat beberapa unsur yang perlu dimiliki pemakai bahasa. Swain (dalam Syafi’ie, 1994) menyebutkan bahwa unsur-unsur tersebut antara lain:
  1. pengetahuan dan sistem kaidah gramatikal yang meliputi ejaan, fonologi, morfologi, sintaksis, dan penguasaan kosa kata
  2. penguasaan segi-segi sosiolinguisik berupa memahami kesesuaian penggunaan berbagai kosa kata dan kaidah gramatikal untuk digunakan dalam berbagai fungsi komunikasi seperti persuasi, narasi, eksposisi, argumentasi, deskripsi, memberi perintah, dan sebagainya.
  3. penguasaan kewacanaan berupa kemampuan menyusun gagasan-gagasan dalam bentuk turunan yang kohesif dan koheren
  4. penguasaan strategi komunikasi, berupa kemampuan menggunakan strategi nonverbal untuk mengatasi berbagai kesenjangan yang terjadi di antara pembicara atau penulis dengan pendengan atau pembaca.

Pendekatan komunikatif ini dimaksudkan agar para pembelajar dapat menangkap seluruh komunikasi tanpa menganalisis bahasa menjadi satuan-satuan gramatika atau unsur-unsur kebahasaan seperti pola kalimat, kosakata, dan sebagainya. Jika dalam pendekatan audio lingual maka yang lebih dulu diajarkan adalah unsur-unsur kebahasaan seperti gramatika, pola kalimat, kosakata, dan sebagainya, maka dalam pendekatan komunikatif berbeda. Pendekatan komunikatif mengutamakan komunikasi, jadi perlu dilatih semua kemampuan yang penting dalam komunikasi dan unsur-unsur kebahasaan tadi menjadi salah satu bagian di antaranya.

Pengajaran bahasa perlu diarahkan pada penggunaan bahasa di dalam situasi yang nyata, dengan adanya faktor-faktor seperti:
  1. peserta bicara
  2. tempat dan waktu pelangsungan interaksi berbahasa
  3. topik pembicaraan
  4. sarana pembicaraan
  5. tujuan pembicaraan
  6. perasaan yang berlangsung dalam pembicaraan

Faktor-faktor di atas sering terlupakan dalam pengajaran bahasa yang terlalu membebankan pada struktur gramatik bahasa. Pengajaran bahasa harus mula-mula berorientasi pada pemakaian bahasa yang terkondisikan oleh faktor-faktor di atas.

Karakteristik pendekatan komunikatif dalam pengajaran bahasa sendiri antara lain (Fumiya, 1990:122-123):
  1. Memusatkan pada fungsi bahasa, bukan struktur bahasa
  2. komposisi silabusnya terpusat pada fungsi dan nosi
  3. Dimulai dari analisis kebutuhan siswa
  4. Pertimbangan terhadap wacana yang merupakan level yang lebih besar dari pada kalimat

Baca: Evaluasi Hasil Belajar Bahasa

Referensi
  • Sudjianto. 2004. Pendekatan Komunikatif di dalam Pengajaran Bahasa Jepang. Diakses dari: http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_JEPANG/195906051985031-SUDJIANTO/8._Makalah_Pendekatan_Komunikatif.pdf
  • Linguistik Terapan dan Guru Bahasa. Diakses dari: http://pasca.undiksha.ac.id/media/1224.pdf

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *