Menurut Tarigan, makna terbagi atas dua macam yaitu makna linguistik dan makna sosial. Makna linguistik sendiri terbagi menjadi dua yaitu makna leksikal dan struktural (gramatikal). Makna memiliki beberapa aspek, antara lain (Pateda, 1990:50-53):
a. Pengertian (sense) : melibatkan ide atau pesan yang dimaksud.
b. Perasaan: berhubungan dengan sikap pembicara dengan situasi pembicaraan (sedih, panas, dingin, gembira, jengkel)
c. Nada: sikap pembicara pada lawan bicara.
d. Tujuan: maksud tertentu, baik disadari atau tidak akibat usaha dari peningkatan.
b. Perasaan: berhubungan dengan sikap pembicara dengan situasi pembicaraan (sedih, panas, dingin, gembira, jengkel)
c. Nada: sikap pembicara pada lawan bicara.
d. Tujuan: maksud tertentu, baik disadari atau tidak akibat usaha dari peningkatan.
1. Makna Leksikal
Makna leksikal menurut Kreidler (1988:149) yaitu sebagian kecil dari suatu kata yang mempunyai arti penuh. Leksikal sendiri berasal dari kata leksikon yang berarati kamus. Ada juga yang mengartikan sebagai makna kata yang dijumpai di dalam kamus. Namun ternyata di dalam kamus tidak hanya memuat makna leksikal dan ada bahasa yang tidak memiliki kamus.
Contohnya:
a. Karib: dekat, kerabat, sanak saudara yang dekat
b. Ladang: tanah yang diusahakan dan ditanami
a. Karib: dekat, kerabat, sanak saudara yang dekat
b. Ladang: tanah yang diusahakan dan ditanami
Ada 4 prosedur dalam menganalisis pemaknaan atau komponen makna, yaitu:
a) penyebutan atau penamaan: rujukan, misalnya benda, tingkah laku, peristiwa, gejala, proses, dan sistem.
b) memparafrase: dekripsi secara pendek tentang sesuatu.
c) mendefinisikan: menjelaskan sesuatu.
d) mengklasifikasikan: membatasi pengertian yang menghubunganya sebuah leksem dengan genus atau kelasnya.
a) penyebutan atau penamaan: rujukan, misalnya benda, tingkah laku, peristiwa, gejala, proses, dan sistem.
b) memparafrase: dekripsi secara pendek tentang sesuatu.
c) mendefinisikan: menjelaskan sesuatu.
d) mengklasifikasikan: membatasi pengertian yang menghubunganya sebuah leksem dengan genus atau kelasnya.
2. Makna Gramatikal/ Struktural
Istilah gramatikal berasal kata grammar yang berarti tata bahasa. Makna kata yang diperoleh sebagai akibat proses ketatabahasaan disebut makna gramatikal atau makna struktural (Budiman, 1987:114). Makna gramatikal baru ada apabila terjadi suatu proses gramatikal, seperti afiksasi, reduplikasi, dan komposisi (Chaer, 2003:290).
Contoh:
a. impolite (im-polite)
Kata polite berarti sopan, namun jika diberi prefiks –im maka artinya berubah menjadi tidak sopan.
b. amplop dalam kalimat “Berikan saja amplop maka urusannya akan cepat beres.”
Kata amplop yang makna leksikalnya yaitu ‘sampul surat’ menjadi berubah maknanya setelah ditempatkan dalam kalimat b. Makna ‘amplop’ dalam kalimat b. berubah menjadi ‘uang’.
a. impolite (im-polite)
Kata polite berarti sopan, namun jika diberi prefiks –im maka artinya berubah menjadi tidak sopan.
b. amplop dalam kalimat “Berikan saja amplop maka urusannya akan cepat beres.”
Kata amplop yang makna leksikalnya yaitu ‘sampul surat’ menjadi berubah maknanya setelah ditempatkan dalam kalimat b. Makna ‘amplop’ dalam kalimat b. berubah menjadi ‘uang’.
Contoh lain:
c. kucing hitam makan ayam saya
d. kucing saya makan ayam hitam
c. kucing hitam makan ayam saya
d. kucing saya makan ayam hitam
Kedua kalimat di atas memiliki kata-kata yang serupa dengan struktur yang berbeda. Perbedaan struktur kata itulah yang menjadikan maknanya menjadi berbeda. Pada kalimat c. memiliki subjek ‘kucing hitam’ dengan objek ‘ayam saya’, sedangkan pada kalimat d. subjeknya ‘kucing saya’, dengan objek ‘ayam hitam’.
Referensi
- Budiman, Sumiati. 1987. Sari Tata Bahasa Indonesia. Klaten: PT. Intan Pariwara.
- Pateda, Mansoer. 1990. Linguistik : (sebuah pengantar). Bandung: Angkasa.
- Farida, Sasmi. 2008. Pergeseran Makna Generik-Spesifik dalam Novel Terjemahan Harry Potter dan Relikiu Kematian Alih Bahasa Listiana Srisanti. Metalingua, Jurnal Penelitian Bahasa. Volume 6, Nomer 1. Diakses dari: http://repository.widyatama.ac.id/xmlui/handle/123456789/1522
- Septiana, A. 2012. Kajian Makna Leksikal Nama Peralatan Rumah Tangga Tradisional di Pasar Gedhe Klaten. Diakses dari: http://eprints.uny.ac.id/8458/