Pertama, menurut objek kajiannya, linguistik dapat dibagi atas dua cabang besar, yaitu linguistik mikro dan makro. Objek kajian mikro adalah struktur internal bahasa itu sendiri, mencakup struktur fonologi, morfologi, sintaksis, dan leksikon. Sedangkan objek kajian linguistik makro adalah bahasa dalam hubungannya dengan faktor-faktor diluar bahasa seperti faktor sosiologis, psikologis, antropologi, dan neurologi.
Kedua, menurut tujuan kajiannya, linguistik dapat dibedakan atas dua bidang besar yaitu linguistik teoritis dan linguistik terapan. Kajian teoritis hanya ditunjukan untuk mencari atau menemukan teori-teori linguistik belaka. Hanya untuk membuat kaidah-kaidah linguistik secara deskriptif. Sedangkan kajian terapan ditujukan untuk menerapkan kaidah-kaidah linguistik dalam kegiatan praktis, seperti dalam pengajaran bahasa, penerjemahan, penyusunan kamus, dan sebagainya.
Ketiga, adanya yang disebut lingustik sejarah dan sejarah linguistik. Linguistik sejarah mengkaji perkembangan dan perubahan suatu bahasa atau sejumlah bahasa, baik dengan diperbandingkan maupun tidak. Sementara sejarah linguistik mengkaji pengkaji perkembangan ilmu lingustik, baik mengenai tokoh-tokoh, aliran-aliran teorinya, maupun hasil-hasil kerjanya.
Sumber
- Chaer, Abdul. (2009). Psikolinguistik: Kajian teoritik. Jakarta: Rineka Cipta.
- Bauer, Laurie. (2007). The Linguistics Student’s. Manchester: Edinburgh University Press Ltd,