Kurikulum Merdeka Belajar, Lahirkan Guru Bahasa yang Berkualitas

Posted on
https://pixabay.com/id/users/aditiotantra-950518/

Tentu Anda sudah tidak asing dengan penggunaan kurikulum terbaru di sekolah-sekolah.

Kurikulum Merdeka Belajar, jadi kurikulum terbaru yang dipilih untuk pendidikan di Indonesia.

Apa harapan dari pembaharuan kurikulum yang dipakai di sekolah-sekolah saat ini?

Tentu harapannya, pendidikan akan lebih maju dan bisa melahirkan guru-guru terutama dalam bidang bahasa yang jauh lebih berkualitas.

Seperti apa sebenarnya keunggulan dari Kurikulum Merdeka Belajar ini dibandingkan dengan sebelumnya?

https://pixabay.com/users/sasint-3639875/

Mengenal kurikulum Merdeka Belajar lebih dekat

Tentu Anda sudah tidak asing lagi dengan penggunaan kurikulum Merdeka Belajar?

Contohnya saja pada mapel Bahasa Indonesia dan juga mapel lainnya yang diajarkan di sekolah-sekolah.

Sebenarnya apa sih kurikulum Merdeka Belajar ini?

Secara definisi, kurikulum Merdeka Belajar adalah kurikulum dengan memanfaatkan pembelajaran intrakurikuler beragam.

Setiap pelajaran pada kurikulum ini mengoptimalkan pada kecukupan waktu bagi para siswa agar mampu mendalami konsep pelajaran dan menguatkan kemampuannya.

Masing- masing guru di sekolah, diberikan kebebasan untuk memilih perangkat ajar supaya dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat siswa.

Sebenarnya, apa ciri-ciri dari kurikulum Merdeka Belajar ini?

Ciri-ciri utama dari kurikulum ini adalah dukungan untuk pemulihan pembelajaran setelah masa pandemi Covid-19.

Pemulihan pembelajaran ini bertujuan untuk membentuk semangat belajar siswa setelah hampir 2 tahun melakukan pembelajaran secara online.

Bagaimana konsep pembelajaran di kurikulum sebelumnya?

Tentu dengan adanya kurikulum yang baru, banyak yang berharap bahwa akan berdampak positif bagi siswa.

Maka, guru dan siswa juga menyambut dengan baik terkait penggunaan Kurikulum Merdeka Belajar di sekolah-sekolah ini.

Harapan mereka pun bisa dikatakan tinggi dengan adanya kurikulm yang terbaru ini.

Lantas, apakah Kurikulum Merdeka Belajar ini dapat menggantikan kurikulum yang sebelumnya dengan lebih baik?

https://www.istockphoto.com/id/portfolio/Heri_Mardinal?mediatype=photography

Jika ingin membahas Kurikulum Merdeka Belajar ini secara lebih lanjut, tentu tidak boleh terlepas dari kurikulum sebelumnya yang digunakan.

Sejatinya, hal ini tentu harus dikaitkan dengan konsep pembelajaran di kurikulum sebelumnya.

Seperti apa konsep pembelajaran siswa di kurikulum sebelumnya atau K13?

1. Konsep kurikulum

Pada K13, kurikulum lebih ditekankan pada komposisi softskill dan hardskill yang seimbang.

Dapat dilihat pada standar kompetensi lulusan yang ditemukan dan semua mapel harus berkontribusi untuk pengetahuan dan sikap siswa secara nyata.

2. Pengadaan bahan ajar (buku) 

Di kurikulum K13 ini, penggunaan buku sebagai bahan ajar dipilih sesuai dengan tujuan pendidikan.

Penggunaan dua jenis buku, yaitu buku siswa dan buku guru jadi solusinya.

Buku siswa sendiri berisi berbagai aktivitas yang harus dilakukan oleh siswa, sedangkan buku guru sebagai acuan guru dalam mengajar.

3. Pendekatan saintifik

Dalam memberikan pengajaran kepada siswa, guru menekankan pada penggunaan pendekatan saintifik.

Hal ini rupanya bertujuan untuk mengasah kreativitas siswa.

Siswa diharapkan mampu mengamati, mencoba, menalar, mengkomunikasikan serta menciptakan hal yang baru.

4. Penilaian 

Bagaimana dengan penilaian yang akan diberikan kepada siswa?

Proses penilaian hasil kerja siswa dimulai dari tingkat berpikir siswa, prosesnya, hingga output yang nyata.

Justru titik acuan pada penilaian pada kurikulum ini terletak pada prosesnya dan bukan hasil akhirnya.

Bagaimana konsep kurikulum Merdeka Belajar?

Sebagai hasil dari evaluasi kurikulum K13 maka kemudian terdapat pembaruan pada penggunaan kurikulum Merdeka Belajar.

Seperti apa konsep yang diusung oleh kurikulum terbaru ini?

1. Pembelajaran berbasis proyek 

Bertujuan untuk mengembangkan softskill dan karakter sesuai profil pelajar pancasila.

Dengan demikian, pembelajaran dibuat berbasis oleh proyek.

2. Fokus dengan materi esensial

Dibandingkan dengan kurikulum sebelumnya, pada kurikulum Merdeka Belajar lebih difokuskan pada materi esensial.

Jadi, ada waktu yang disiapkan untuk pembelajaran mendalam pada kompetensi dasar.

Hal ini terletak pada literasi dan numerasi yang dibuat lebih mendalam.

3. Fleksibel

Pada kurikulum ini, guru lebih leluasa untuk melakukan pembelajaran yang mengarah pada kemampuan siswa.

Sehingga, pembelajaran akan lebih menyasar secara jelas dan pasti kepada para siswa.

Apa keunggulan dari kurikulum Merdeka Belajar ini?

Tentu ada yang bertanya-tanya tentang keunggulan dari kurikulum Merdeka Belajar ini.

Lantas, apa saja keunggulan yang diusung oleh kurikulum tersebut?

1. Jauh lebih sederhana dan mendalam

Kurikulum ini lebih menekankan pada materi-materi yang penting atau esensial saja.

Dengan demikian, pembelajaran jauh lebih mendalam dan tidak terburu-buru.

2. Jauh lebih merdeka

Pada kurikulum ini, guru dibebaskan untuk mengajar sesuai dengan tahap perkembangan dan capaian peserta didik.

Bukan hanya itu saja, sekolah juga diberikan kebebasan untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan satuan pendidikan dan kemampuan dari masing-masing siswa.

3. Jauh lebih relevan dan interaktif

Kurikulum Merdeka Belajar yang lebih berbasis pada proyek memberikan kesempatan kepada siswa untuk bisa lebih mengeksplorasi isu aktual secara aktif.

Dengan demikian, hal ini tentu bisa pembelajaran dengan kurikulum Merdeka Belajar ini mampu mendukung pengembangan karakter dan kompetensi Profil Pelajar Pancasila.

Tujuan capaian pembelajaran Bahasa Indonesia

Pada kurikulum Merdeka Belajar, tujuan capaian pembelajaran Bahasa Indonesia ada beberapa macam.

Apa saja tujuan capaian pembelajaran Bahasa Indonesia dalam kurikulum Merdeka Belajar?

  1. Akhlak mulia dengan cara menggunakan Bahasa Indonesia secara santun.
  2. Sikap pengutamaan dan penghargaan terhadap Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi yang dipakai di Indonesia.
  3. Kemampuan berbahasa dalam berbagai teks multimodal, seperti lisan, tulis, visual, audio, dan audiovisual untuk berbagai tujuan dan konteks.
  4. Kemampuan literasi, seperti berbahasa, bersastra, dan bernalar kritis dalam belajar dan bekerja.
  5. Meningkatkan kepercayaan diri sebagai pribadi yang cakap, mandiri, bergotong royong, serta bertanggung jawab.
  6. Peduli terhadap budaya lokal dan lingkungan sekitarnya.
  7. Peduli untuk bisa berkontribusi sebagai WNI yang demokratis dan adil.

Mengenal peran serta guru penggerak dalam kurikulum Merdeka Belajar

Selain kemauan siswa untuk belajar dan menyesuaikan diri dengan adanya kurikulum terbaru yang dikenal dengan sebutan kurikulum Merdeka Belajar ini.

Tentu, hal ini tidak lepas dari peran atau andil guru sebagai penggerak dalam kurikulum Merdeka Belajar ini.

Lantas, bagaimana peran guru sebagai penggerak dalam kurikulum terbaru yang telah mulai diterapkan di sekolah-sekolah ini?

Berikut enam peran guru sebagai penggerak dalam kurikulum Merdeka Belajar ini.

1. Mendorong peningkatan prestasi siswa: selaras dengan tujuan kurikulum Merdeka Belajar yang menginginkan untuk terciptanya generasi hebat di masa mendatang.

Maka dari itu, sebagai guru penggerak sudah seharusnya mendorong peningkatan prestasi siswa yang disesuaikan dengan aspek Profil Pelajar Pancasila  untuk mampu bernalar kritis dan berkahlak mulia.

Dengan demikian, siswa akan mampu untuk meningkatkan prestasi akademiknya secara baik sesuai dengan yang diharapkan.

2. Kreatif dalam mengajar: guru zaman sekarang dituntut untuk dapat menciptakan pembelajaran sekreatif mungkin.

Dengan adanya metode pengajaran yang kreatif maka secara otomatis siswa akan dapat berinovasi dalam mencari ilmu yang dibutuhkan.

3. Mengembangkan diri secara aktif: tidak hanya siswa saja yang harus mengembangkan diri, melainkan guru juga harus berusaha untuk mengembangkan dirinya.

Jika guru mampu mengembangkan diri secara aktif maka dapat dipastikan guru dapat berinovasi dan berusaha untuk meningkatkan kemampuan dirinya.

4. Mendorong tumbuh kembang siswa secara holistik: tidak hanya terpaku pada penggunaan kurikulum yang ada, namun guru juga melihat standar capaian Profil Pelajar Pancasila yang ada.

5. Menjadi pelatih guru lainnya: guru penggerak mampu untuk melatih guru-guru lainnya sehingga pembelajaran akan bisa sukses sesuai dengan yang diharapkan.

6. Teladan dan agen transformasi begi pendidikan: guru penggerak diharapkan mampu untuk menjadi teladan dan agen transformasi bagi pendidikan yang berdampak positif pada kelas yang diajar sendiri.

Intinya, dengan adanya penggunaan kurikulum yang terbaru ini pemerintah berharap siswa dan guru sama-sama mampu mengembangkan diri masing-masing.

Dengan demikian, pendidikan dapat lebih baik lagi dari sebelumnya mengingat di kurikulum Merdeka Belajar ini siswa dan guru cenderung dibebaskan untuk bisa mengeksplorasi ilmu pengetahuan.

Diharapkan, guru juga dapat mengarahkan siswanya untuk selalu mau mengeksplorasi setiap apa yang diajarkan oleh guru secara mandiri.

Siswa tidak lagi selalu bergantung dan terpaku pada materi yang diajarkan oleh guru di sekolah, melainkan siswa juga bisa menggali ilmu yang yelah diperoleh dengan mandiri.

Jika semua berjalan dengan baik maka pendidikan diharapkan akan jauh lebih maju dari sebelumnya.

Jadi, harapan untuk melahirkan siswa dan guru yang berkualitas dapat terwujud dengan baik dan sesuai dengan harapan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *