pixabay.com/id/users/165106-165106 |
Linguistik merupakan ilmu bahasa yang menurut objek kajiannya, linguistik dapat dibagi atas dua cabang besar, yaitu linguistik mikro dan makro.
Objek kajian mikro adalah struktur internal bahasa itu sendiri, mencakup teori linguistik, linguistik deskriptif, dan Linguistik historis komparatif.
Di dalam teori Linguistik mengkaji ilmu fonologi (fonetik dan fonemik), morfologi, sintaksis, semantik.
Sedangkan objek kajian Linguistik makro adalah bahasa dalam hubungannya dengan faktor-faktor diluar bahasa seperti faktor sosiologis, psikologis, antropologi, dan neurologi.
A. Pengertian Fonologi
Menurut istilah fonologi berasal dari kata Fon yang berarti bunyi dan Logos yang berarti ilmu pengetahuan.
Jadi fonologi adalah ilmu yang mempelajari bunyi (bahasa), yaitu bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Menerut beberapa ahli, fonologi dapat diartikan sebagai berikut:
- Keraf (1984: 30), fonologi adalah bagian dari tata bahasa yang mempelajari bunyi-bunyi bahasa.
- Kridalaksana (1995: 57), fonologi adalah bidang dalam Linguistik yang menyelidiki bunyi-bunyi bahasa menurut fungsinya.
- Chaer (1994: 102), fonologi adalah bidang linguistik yang mempelajari, menganalisis, dan membicarakan runtutan bunyi-bunyi bahasa, yang secara etimologi terbentuk dari kata fon yaitu bunyi dan logi yaitu ilmu.
- Verhaar (1986: 36) fonologi adalah sebagai bidang khusus dalam Linguistik itu mengamati bunyi-bunyi suatu bahasa tertentu menurut fungsinya untuk membedakan makna leksikal dalam bahasa tersebut.
Dari beberapa definisi di atas mengenai pengertian fonologi dapat disimpulkan bahwa fonologi adalah bidang Linguistik yang mempelajari, mengkaji, dan menganalisis bunyi-bunyi bahasa yang di hasilkan dari alat ucap manusia menurut fungsinya.
B. Cabang Fonologi
Fonologi dibagi di dalam dua cabang yaitu fonetik dan fonemik.
1. Fonetik merupakan ilmu yang mempelajari pembentukan bunyi bahasa, menurut Chaer (1994: 102) fonetik adalah cabang studi fonologi yang mempelajari bunyi bahasa tanpa memperhatikan apakah bunyi-bunyi tersebut mempunyai fungsi sebagai pembeda makna atau tidak.
Lebih lanjut lagi dijelakan oleh Kridalaksana (1995: 56) fonetik adalah ilmu yang menyelidiki penghasilan, penyampaian, dan penerimaan bunyi bahasa; ilmu interdisipliner Linguistik dengan fisika, anatomi, dan psikologi.
Jadi, fonetik adalah cabang studi dari fonologi yang mengkaji dan menganalisis penghasilan, bunyi-bunyi ujaran bahasa yang dipakai dalam penutur tanpa harus memperhatikan fungsinya sebagai pembeda makna atau arti.
2. Fonemik merupakan ilmu yang mempelajari bunyi bahasa sebagai pembeda arti. Fonemik juga adalah salah satu cabang dari studi fonologi yang mempelajari ilmu bunyi bahasa dengan memperhatikan fungsi bunyi sebagai pembeda makna.
Menurut Keraf (1984: 30) fonemik adalah ilmu yang mempelajari bunyi ujaran dalam fungsinya sebagai pembeda arti.
Kridalaksana (1995: 56) juga memberikan definisi dari fonemik adalah penyelidikan mengenai system fonem suatu bahasa.
Untuk jelasnya kita perhatikan bunyi [i] yang terdapat pada kata [intan], [angin], dan [batik] adalah tidak sama.
Ketidaksamaan bunyi [i] pada deretan kata-kata di atas itulah salah satu contoh objek sasaran studi fonemik.
C. Jenis-jenis Fonetik
Fonetik dalam ilmu linguistik dibedakan atas tiga jenis yaitu fonetik artikulatoris, fonetik akustik, dan fonetik audiotoris.
Di bawah ini adalah beberapa pendapat dari beberapa sumber tentang jenis-jenis fonetik.
- Menurut urutan proses terjadinya bunyi bahasa, Chaer (1994: 103) membedakan adanya tiga jenis fonetik, yaitu
- Fonetik artikulatoris disebut juga fonetik organis atau fonetik fisiologis , mempelajari bagaimana mekanisme alat-alat bicara manusia bekerja dalam menghasilkan bunyi bahasa serta bagaimana bunyi-bunyi itu diklasifikasikan.
- Fonetik akustik mempelajari bunyi bahasa sebagai peristiwa fisis atau fenomena alam. Bunyi-bunyi itu diselidiki frekuensi getarannya, amplitodonya, intensitasnya, dan timbrennya.
- Fonetik auditoris mempelajari bagaimana mekanisme penerimaan bunyi bahasa itu oleh telinga kita.
Kridalaksana (1995: 57) mengemukakan adanya fonetik-fonetik sebagai berikut
- Fonetik instrumental adalah bagian dari fonetik merekam, menganalisis, dan mengukur unsur-unsur bunyi dengan mesin atau alat-alat elektronis seperti spektograf, osiloskop, dan lain-lain.
- Fonetik parametris adalah pendekatan dalam fonetik yang memandang wicara sebagai sistem fisiologis tunggal dengan variebel-variabel artikulasi dalam saluran suara yang terus menerus bergerak dan saling bekerja sama dalam dimensi waktuuntuk menghasilkan continuum bunyi yang disegmentasikan oleh pendengar menurut kaidah bahasa yang berlaku.
- Fonetik terapan yaitu bidang bidang Linguistik terapan yang mencakup metode dan pengucapan bunyi dengan tepat; misalnya untuk melatih orang yang gagap, untuk melatih pemain drama, dan sebagainya.
Ramelan (1985: 82) mengemukakan adanya fonetik sebagai berikut
- Fonetik umum yaitu fonetik yang membahas bunyi bahasa yang dapat dihasilkan manusia secara umum.
- Fonetik khusus yaitu fonetik yang mengfokuskan perhatiannya pada bunyi bahasa tertentu, misalnya fonetik yang mempelajari bunyi-bunyi bahasa Indonesia disebut fonetik bahasa Indonesia.
Referensi
- Chaer, Abdul. 1994. Linguistik Umum. Jakarta: PT Rineka Cipta.
- Keraf, Gorys. 1994. Tata Bahasa Indonesia. Ende Flores: Nusa Indah
- Kridalaksana, Harimurti. 1993. Kamus Linguistik, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
- Ramelan. 1985. English Phonetics. Semarang: IKIP Semarang press.
- Verhaar, John. W. M. (1986). Pengantar linguistik. Yogyakarta: Gaja Mada Uversity Press.