Jenis-Jenis Puisi Lama Indonesia

Posted on
Puisi sebagai salah satu karya sastra (Literary work) dibagi menjadi dua yakni puisi baru dan puisi lama. Puisi baru cenderugn lebih bebas dibanding puisi lama baik baik, suku kata, irama dan unsur lainya. sedangkan pada puisi lama sebagai karangan yang terikat dengan syarat-syarat tertentu. Syarat – Syarat puisi lama tersebut bisa berupa: 1) kententuan jumlah baris dalam tiap bait, 2) ketentuan jumlah kata atau suku kata dalam tiap baris, 3) rima atau persamaan bunyi, dan 4) irama.
Sedangkan jenis-jenis puisi lama sastra Indonesia antara lain yakni: mantra, bidal, pantun, karimna,  talibun, pantun berkait, gurindam, seloka, syair, dan puisi – puisi arab.

1) Mantra

Mantra merupakan jenis puisi Indonesia yang paling tua. Mantra disusun dengan menggunakan kata-kata yang berkekuatan gaib dan diucapkan dengan irama dan nada yang khas. Contoh mantra saat bertemu dengan harimau:

Hai, si gempar alam
Gegap gempita
Jarum besi akan romaku
Ular bisa akan janggutku
Buaya akan tongkat mulutku
Harimau menderam di pirigiku
Gajah mendering bunyi suaraku
Suaraku seperti bunyi halilintar
Bibirku terkatup, gigi terkunci
Jikalau engkau bergerak bumi dengan langit
Bergeraklah hari engkau
Hendak marah atau hendak membinasakan kepadaku

2) Bidal

Bidal merupakan kiasan yang digunakan untuk menyampaikan pesan secara halus agar tidak menyinggung perasaan. Bidal meliputi ungkapan, ibarat, perumpamaan, pepatah, tamzil, pemeo, dan kata arif.

3) Pantun

Pantun memiliki beberapa syarat yaitu”
a) setiap bait terdiri dari empat baris
b) setiap baris terdiri dari empat, delapan, atau dua belas suku kata
c) baris pertama dan kedua merupakan sampiran, sedangkan baris ketiga dan keempat merupakan isi
d) beirama a-b-a-b

Contoh:
Sekuntum bunga dalam padi,
ambil batang cabut uratnya.
Tuan sepantun langit tinggi,
bolehkah berlindung di bawahnya?

4) Karmina

Karmina merupakan puisi lama seperti pantun namun barisnya pendek-pendek.

Contoh:
Gendang gendut,
tali kecapi.
Kenyang perut,
senanglah hati.

5) Talibun

Talibun merupakan puisi lama seperti pantun namun barisnya lebih dari empat dan selalu genap. Berirama abc-abc, abcd-abcd, abcde-abcde, dan seterusnya.

6) Pantun berkait

Pantun berkait merupakan sederetan bait pantun yang saling berhubungan. Bars kedua dan keempat suatu baik akan menjadi baris pertama dan ketiga baik berikutnya.

7) Gurindam

Gurindam merupakan puisi dari Tamil yang terdiri dari dua baris yang memiliki hubungan sebab akibat.

Contoh:
Apabila banyak berkata-kata
Itulah jalan masuknya dusta

8) Seloka

Seloka terdiri dari empat baris dengan baris pertama dan kedua merupakan sampiran, sedang baris ketiga dan keempat berupa isi. Berbeda dengan pantun, seloka berima a a a a.

9) Syair

Syair berasal dari kesusastraan Arab yang memiliki aturan sebagai berikut:
a) satu barit terdiri dari empat baris
b) satu baris memiliki empat sampai lima kata
c) keempat barisnya merupakan isi
d) berirama a a a a

Contoh sebait syair:
….
Akan Rahmah putri bangsawan
Parasnya elok sukar dilawan
Sedap manis barang kelakuan
Sepuluh tahun umurnya tuan
(file.upi.edu)

10) Puisi-Puisi Arab

Selain syair, banyak puisi yang berasal dari kesusastraan Arab, misalnya masnawi, rubai, gazal, nazam, kit’ah, dan rubayat.

Baca: Perjalanan Puisi Lama dan Puisi Baru Indonesia

Referensi
  • Budiman, Sumiati. 1987. Sari Sastra Indonesia. Surakarta: PT Intan Pariwara.
  • Direktori File UPI. Modul 6 Sastra (PDF). Diakses dari: http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/197712092005011-MAHMUD_FASYA/Tata%20Bahasa/Modul_6_Sastra.pdf

Beli buku sekarang

Panduan Wacana & Apresiasi Seni Baca Puisi

Panduan Wacana & Apresiasi Musikalisasi Puisi

Puisi Baru

Kajian Puisi Indonesia Modern

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *