Membicarakan perubahan makna (semantic change) maka terlebih dahulu kita haru mengetahui pengertian semantik atau kajian makna. Semantik adalah cabang bahasa yang menyelidiki makna atau arti. Menurut Kridalaksana (1993: 148), semantik adalah sistem dan penyelidikan makna dan arti dalam suatu bahasa atau bahasa pada umumnya. Ada beberapa jenis perubahan makna.
1. Generalisasi
Generalisasi (Perluasan Makna), perluasan makna adalah suatu bentuk kebahasaan yang mengalami berbagai penambahan makna yang keseluruhannya digunakan secara umum. Perubahan makna dari yang lebih khusus atau sempit ke yang lebih umum atau luas. Cakupan makna baru tersebut lebih luas daripada makna lama.
2. Spesifikas
Spesifikasi (Penyempitan Makna), penyempitan makna adalah makna suatu kata semakin memiliki spesifikasi ataupun spesialisasi. Perubahan makna dari yang lebih umum atau luas ke yang lebih khusus atau sempit. Cakupan baru/ sekarang lebih sempit daripada makna lama (semula).
3. Ameliorasi
Ameliorasi (Peninggian Makna), ameliorasi atau peninggian makna adalah suatu kata memiliki makna yang memiliki nilai atau konotasi lebih baik dari makna sebelumnya. Perubahan makna yang mengakibatkan makna yang baru dirasakan lebih tingg/ hormat/ halus/ baik nilainya daripada makna lama.
4. Peyorasi
Peyorasi (Penurunan Makna Kata), peyorasi atau penurunan makna kata adalah apabila suatu kata akhirnya dianggap memiliki nilai rendah atau konotasi negatif. Perubahan makna yang mengakibatkan makna baru dirasakan lebih rendah/ kurang baik/ kurang menyenangkan nilainya daripada makna lama.
5. Sinestesia
Sinestesia (Pertukaran Makna), sinestesia ialah perubahan makna akibat pertukaran tanggapan dua indera yang berbeda dari indera penglihatan ke indera pendengar, dari indera perasa ke indera pendengar, dan sebagainya.
6. Asosiatif
Asosiatif (Persamaan Makna), perubahan makna kata yang terjadi karena persamaan sifat. Pada hakikatnya asosiasi desebabkan oleh adanya perubahan pengguna dalam lingkungan masyarakat bahasa.