Istilah Filologi dalam Linguistik

Posted on
Filologi merupakan ilmu yang mempelajari bahasa dalam sumber-sumber sejarah yang ditulis, yang merupakan kombinasi dari kritik sasra, sejarah dan linguistik. Biasanya filologi didefinisikan sebagai study tentang teks-teks sasra dan catatan tertulis, serta mempelajari naska-naska kuno pada masa lampau. Sebelum Saussure, dan juga sesudahnya yang disunting oleh Verhaar (1986: 4) menjelaska bahwa ilmu bahasa lazim disebut ‘filologi’ (Inggris. philology; Prancis, philology). Sebabnya ialah bahwa dulu, terutama dalam abad ke-19, para ahli bahasa sering menyelidiki masa lampau dari bahasa-bahasa tertentu (Inggris, Jerman, Latin, dsb) dengan tujuan untuk menafsirkan naska-naska kuno. Para sarjana bahasa pada zaman itu menyelidiki pula hubungan yang bermacam-macam di antara bahasa-bahasa serumpun (khususnya bahasa bahasa Indo-Eropa).

Lebih lanjut lagi, Verhaar menjelaskan bahwa filologi diartikan sebagai ilmu yang menyelidiki masa kuno dari suatu bahasa berdasarkan dokumen-dokumen tertulis. Walaupun para ahli filologi sekarang menyadari bahwa pengetahuan sedikit tentang linguistik dapat menjadi bantuan penting dalam bidang mereka, namun sudahlah menjadi pengertian bersama bahwa filologi tidak sama dengan linguistik. Jadi ahli bahasa Jawa Kuno misalnya tidak perlu menjadi spesialis linguistik.

Hubunganya dengan linguistik yang dipandang dapat membantu filologi dalam pengkajian naskah, pertama etimologi yang berfungsi mempelajari asal usul sejarah kata, kedua sosiolinguistik yang merupakan cabang linguistik yang menelaah korelasi serta saling berpengaruh antara perilaku berbahasa dan berperilaku sosial, ketiga stilistika merupakan ilmu yang berhubungan dengan mencermati gaya bahasa sasra sehingga filologi akan terbantu untuk mengetahui berapa usia teks tersebut.

Baca: Minimnya Ahli Filologi di Indonesia

Sehingga dapat dipahami bahwa filologi yang bidang kajiannya adalah meneliti naska-naska klasik peninggalan masa kuno. Secara umum filologi mempunyai tujuan untuk mengungkapkan hasil pemikiran, pengalaman serta budaya yang hidup pada masa lampau. Sehingga mempunyai manfaat bagi kita yang hidup di zaman modern ini untuk mengetahui budaya-budaya pada zaman dahulu. Serta terkodifikasinya nilai-nilai budaya klasik sehingga terciptalah pelestarian budaya yang terkandung dalam naska itu dan memperkenalkannya kepada masyarakat.

Referensi
Verhaar, John. W. M. (1986). Pengantar linguistik. Yogyakarta: Gaja Mada Uversity Press.

1 comment

  1. Kekerabatan bahasa dan perubahan bahasa dengan cara membandingkan berbagai bahasa. Selain itu filologi linguistik juga mengkaji transkripsi, terjemahan, pelacakan, naskah babon, dan memaknai informasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *