Kajian penerjemahan merupakan salah satu bagian dari linguistik terapan. Kita tahu bahwa linguistik merupakan ilmu murni tentang kebahasaan sedangkan penerjemahan merupakan praktek dari linguistik.
Hubungan linguistik terapan dengan penerjemahan
Dalam kajian penerjemahan selalu melibatkan unsur pengetahuan linguistik sehingga penerjemahan sebagai salah satu terapan dalam lingusitik.Semua bagian dalam linguistik seperti sintak, semanik, pragmatik, surface dan deep structure, maxim, dan lainya selalu terlibat dalam penerjemahan. Sebelum seseorang menerjemahkan maka mereka harus paham terlebih dahulu unsur – unsur intrinsik dalam linguistik terebut.
Manfaat penerjemahan literal
Terjemahan literal berfungsi untuk membantu seseorang yang belajar bahasa, karena sebelum orang bisa mengetahui bahasa target dia harus menerjemahkan satu persatu atau perkata, setelah itu baru dirangkai menjadi satu kalimat yang bermakna. Ingat penerjemahan itu merupakan sebuah kesatuan bukan perkata.
Persamaan dan kekurangan pengertian penerjemahan dari para ahli
Persamaan dari penerjemahan yang ada buku (Tanjung, 2014) tersebut antara lain yaitu dari beberapa katanya yaitu translate, change, transfer. Yaitu dari beberapa pengertian dari para ahi membicarakan perubahan, merujuk, memproduksi, dan menggantikan dari Bsu (Bahasa Sumber) ke Bsa (Bahasa Sasaran)
Sedangkan pebedaanya adalah menjelaskan dari makna penerjemahan yang paling sempit ke makna penerjemahan yang paling luas. Pengertian yang terluas adalah ada dari Webster yaitu mengubah ungkapan atau bentuk ke ungkapan atau bentuk lainya. Sedangkan dari Catford adalah pengalihan meteri teks yang ekuivalent dari satu bahasa ke bahasa yang lain.
Unit – unit penerjemahan
Unit penerjemahan dibagi menjadi tiga yaitu: Kata, Frasa, dan Kalimat. Dalam penelitian penerjemahan, unit manakah yang akan dikaji oleh peneliti.
Penerjemahan Semantik dan Komunikatif
Perbedaan dari penerjemahan semantik dan komunikatif. Dari kedua cara ini tidak ada yang salah, semuanya bisa dipakai tergantung situasi dan target readernya.
Contoh: Indentity card
- Semantik: Kartu identitas
- Komunikatif : KTP
Jenis teks penerjemahan
Terdapat tiga jenis teks dalam penerjemahan antara lain yaitu:
- Informative: Contoh pada berita, kuliah, pelajaran. Bertujuan memberikan informasi
- Ekspresif: Contoh pada puisi, drama
- Kooperatif: Contoh: Pada iklan, pidato. Memiliki tujuan mengajak
Apa tolok ukur penerjamahan
Dalam mengkaji penerjemahan kita harus mengatahui tolak ukur pemahaman dari kedua teks Bsu dan Bsa.
- Tolak ukur pribadi dengan membaca buku versi Indonesia dan Inggrisnya.
- Memahami judu buku, apakah judul lebih komunikatif/ semantik
- Siapa Pengaranya siapa (profile)
Tolak ukur harus mengerti kedua bahasa yang akan diterjemahkan. Si pembaca harus mengerti isinya apakah itu first meaning atau secondaru meaning
Reference
Tanjung, Sufriati. 2015. Penilaian Penerjemahan Jerman – Indonesia. Yogyakarta: Kanwa Publisher.