Apa itu Asing Aseng Asong?

Posted on

Beberapa tahun terakhir ini kita sering mendengar kata “Asing Aseng”. Kedua kata tersebut seringkali digunakan bersamaan bahkan seolah telah menjadi satu frasa yang kerap dituturkan oleh sejumlah politisi saat berorasi. Menjelang Pilpres (Pilihan Presiden) seperti saat ini kata tersebut kian hari kian menggema yang secara otomatis membuat kata tersebut kian populer.

Sejumlah orator juga menggunakan tambahan kosa kata “asong”. Sehingga menjadi tiga kosa kata yaitu “asing aseng asong” atau “asing, aseng, dan asong”. Mengutip salah satu tuturan politisi A dalam orasinya wakut lalu “waspalah terhadap genjatan asing dan aseng”. Tidak hanya itu, masih ada banyak lagi tuturan lainya dari politisi lain yang kurang lebih sama.

Meskipun kian populer, sudahkah kita tahu artinya? Pemahan yang keliru akan diksi tersebut tentu akan mengkibatkan kesalahan pemaknaan pada suatu kalimat lengkap. Kesalahan pernyataan akan berdampak fatal, terlebih apabila dikonsumsi publik. Apabila sudah dikonsumsi publik, maka tidak bisa lagi ditarik secara subjektif, melainkan sudah menjadi pertnyaan atau kalimat objektif.

Sepertihalnya pada penggunaan kata pungli atau pada pernyataan “selian N salah” yang sedang diperdebatkan beberapa akhir Januari 2019. Al hasil pernyataan tersebut menuai kontro versi bahkan bersinggungan dengan komunitas sejenis.

Pemahaman lebih lanjut tentang kosa kata ‘asing’, ‘aseng’, dan ‘asong’ dapat dibuka di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Daring KBBI dari Kemdikbud bisa diakses untuk memahaminya satu persatu yang dikembangkan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

Arti kata Asing Aseng Asong

Asing

Arti kata asing menurut KBBI antara lain sebagi berikut:
  1. a aneh; tidak biasa: hal itu sangat — bagiku
  2. a belum biasa; kaku: bagiku masih terasa — kalau bergaul dengan mereka
  3. a datang dari luar (negeri, daerah, lingkungan): Pulau Bali banyak dikunjungi wisatawan —
  4. a tersendiri; terpisah sendiri; terpencil: ia merasa — di daerah yang baru itu
  5. a lain; berlainan; berbeda
Berdasarkan pengertian diatas asing adalah kata sifat yang artinya memberikan sifat terhadap suatu kata benda yang mengikutinya dengan makna aneh, tidak biasa, datang dari luar, dan sebagainya. 
Jika dilihat dari konteks paling mendekati pada tuturan politik saat ini dan contoh tuturan diatas, kata “asing” berarti manusia seperti yang ditunjukan pada pengertian nomer 4 dari KBBI. Kata “asing” artinya seseorang yang bukan warga negera Indonesia atau juga dikenal dengan WNA (warga negara asing) seperti halnya wisatawan yang datang ke Bali. Wisatawan tersebut adalah asing atau orang asing.

Aseng

Kata “aseng” tidak dapat ditemukan di Daring KBBI. Kata ini secara resmi belum terserap dalam KBBI. Meskipun kata in cukup populer tetapi tetap belum menjadi kata baku Bahasa Indonesia, melainkan baru menjadi bagian dari bahasa lisan. Lalu bagaimana mengetahui arti dari kata tersebut.
Mengkaji makna dari sebuah kata yang tidak melihatnya dari bagaimana kata tersebut digunakan dan history (asal usul) kata tersebut. Kata ‘aseng’ sudah banyak digunakan untuk menyebut etnis cina. Warga Tionghoa yang berada di Indonesia kerap disebut dengan ‘aseng’ oleh warga Indonesia. Istilah ‘aseng’ hampir sama saat ketika pribumi menyebut ‘koh’ saat belanja di Toko yang dimiliki orang cina atau pun sebutan ‘hong’ atau ‘ahong’ pada orang berdarah etnis Tionghoa.

Seiring dengan perkembangnya ‘aseng’ lebi identik dengan konglomerat Cina. Menurut sejumlah pernyataan di Forum Detik ‘aseng’ berbeda dengan keturunan cina. Mereka adalah warga negara negara Tionghoa kaya yang memiliki kepentingan di Indonesia.

Asong

KBBI menjelaskan makna kata asong adalah

  • v jual dengan menyodor-nyodorkan

Selain beranding dengan kata ‘asing; dan aseng, kata asong kerap mendapatkan imbuhan ‘meng’ sehingga menjadi ‘mengasong’ yang diartikan sebagai suatu tindakan menjajakan makanan. Kata ini mengalami peyorasi yang mana identik dengan suatu tindakan oleh penjaja makanan atau barang di jalan – jalan.

Menurut KlikAnggran.com, asong adalah pribumi yang menjual negara selayaknya pengasong. Mereka dapat di indikasikan dan bergerak menjadi penguasa boneka/antek/agen, birokrat  fasilitator, intelektual, akademisi, jurnalis, lawyer, aktivis LSM yang memperlancar kepentigan asing dengan isu politik, kemisikanan, dan lain sebagainya yang merugikan negara demi kepentingan pribadi dan asing.

Pada kontek ‘asing aseng asong’ kata asong juga mengalami pergersaran makna peyorasi yaitu menyodorkan atau menawarkan sesuatu pada orang asing. Dalam hal ini asong adalah WNI bukan WNI. Mereka adalah orang-orang Indoensia yang bekerja sama dengan antek-antek asing. Yang mereka sodorkan bukan hanya komoditas yang berbentuk fisik, melainkan apapun yang 

Penggunaan Asing Aseng Asong

Varisi penggunaan asing aseng asong mengkuti pola a i u e o yang kerap digunakan pada saat belajar bahasa di Idnoensia Indoensia. Ejaan a i u e o begitu kental dalam budaya kita. Penggunan huruf vocal ini tidak ubahnya pada diksi yang selama ini kita kenal seperti:

‘asah asih asuh;
‘sang sing song’
‘adigang, adigung’

Meskipun seolah menjadi satu frasa, tetapi pengertian ‘asing aseng asong’ hanya dapat dipahami satu persatu, karena pada dasarnya setiap kata tersebut memiliki makna yang idenpenden dan penggunanya pun juga memang terpisah meskipun seringkali penggunaanya tidak ditandai dengan tanda koma (,). Hal ini karena tiga kata ini lebih kental digunakan pada teks lisan (tuturan).

Sumber

  • https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/asong
  • https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/asing
  • http://forum.detik.com/aseng-makin-senang-jokowi-akan-berikan-pengampunan-pajak-pada-konglomerat-t1130426p6.html
  • https://klikanggaran.com/peristiwa/asing-aseng-dan-asong-sebagai-musuh-bangsa.html

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *