Berbicara merupakan kegiatan yang bersifat produktif, artinya dalam berbicara melibatkan pikiran, kesiapan, keberanian, dan tuturan yang jelas sehingga dapat dipahami oleh pihak lain.
Menurut Nurgiyantoro (2012: 278) bentuk tugas kegiatan berbicara salah satunya adalah bercerita. Berbicara merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan sarana lisan.
Aktivitas berbicara ini akan dilakukan atau digunakan oleh seseorang saat berinteraksi dengan orang lain.
Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan berbicara adalah penguasaan bahan/materi.
Sebelum pembicaraan melaksanakan aktivitas berbicara harus mempersiapkan materi pembicaraan dengan matang. Materi tersebut dapat digali dan diperoleh dari aktivitas menyimak dan membaca.
Jika disimpulkan bahwa keterampilan berbicara merupakan komunikasi secara lisan dengan menyampaikan gagasan atau ide, pikiran, dan perasaan antara pembicara dengan audience.
Bentuk-bentuk keterampilan berbicara
Ada 6 bentuk keterampilan berbicara. 6 Keterampilan tersebut adalah berbicara berdasarkan gambar, bercerita kembali, wawancara, bercerita, pidato, dan diskusi.
Berikut penjelasan 6 jenis pidato yang telah disebutkan diatas.
1. Berbicara berdasarkan gambar
Kegiatan berbicara berdasarkan gambar adalah berbicara dengan menyebutkan tulisan-tulisan yang terdapat di bawah gambar.
Penyajian gambar-gambar tersebut sangat baik untuk melatih anak-anak yang baru belajar bahasa asing. Kegiatan ini digunakan agar siswa terangsang, terdorong untuk bercerita.
Untuk ini gambar digunakan sebagai media, Melalui kegiatan ini diharapkan siswa berani bercerita/terampil bercerita.
2. Menceritakan kembali
Kegiatan yang dilakukan adalah merekam materi pembelajaran bahasa yang diperdengarkan oleh guru kepada siswa, kemudian diceritakan kembali oleh siswa dengan kemampuan bahasa yang mereka miliki.
Kegiatan ini digunakan dalam pembelajaran berbicara agar siswa memiliki kemampuan untuk menceritakan kembali suatu cerita yang disimaknya dengan bahasa siswa.
3. Wawancara
Kegiatan wawancara biasanya dilakukan terhadap siswa/seseorang yang sudah memadai terhadap bahasa yang telah dipelajari, sehingga mereka mampu mengungkapkan pikiran dan gagasannya secara lisan.
Pertanyaan-pertanyaan sajian harus rasional, tepat sasaran, singkat, padat, jelas.
Melalui jawaban akan pertanyaan didapatkan gambaran watak, adat, sifat, keahlian, pengalaman,
pengetahuan dan sebagainya akan orang yang akan diwawancarai.
4. Bercerita
Bercerita adalah salah satu kegiatan yang dapat mengungkapkan kemampuan berbicara siswa.
Ada dua unsur penting yang harus dikuasai siswa dalam bercerita yaitu unsur linguistik dan unsur apa yang akan diceritakan.
Kegiatan bercerita untuk menuntun siswa menjadi pembicara yang baik.
Lancar bercerita, berarti lancar berbicara.
Dalam bercerita siswa dilatih berbicara jelas, intonasi tepat, urutan kalimat sistematis, menguasai massa pendengar, dan berperilaku menarik.
Berani membawakan cerita sesuai dengan isi (menirukan suara, perilaku tokoh, dan sebagainya).
5. Pidato
Pidato merupakan kegiatan berbicara yang sangat berperan di hadapan suatu massa.
Kegiatan berpidato melatih siswa berbicara mengemukakan pendapat yang dapat diterima oleh temannya sebagai pendengar.
6. Diskusi
Diskusi merupakan kegiatan berbicara yang dapat memancing kreativitas siswa.
Dalam diskusi, siswa dilatih untuk berbicara dengan berfikir secara logis untuk mengemukakan pikiran dan gagasannya disertai argumentasi yang harus dipertahankan.
Melalui kegiatan ini akan berkembang keterampilan mengamati, mengklasifikasi, menginterpresikan, menerapkan, dan mengomunikasikan.
Disclaimer: Artikel tentang bentuk-bentuk keterampilan berbicara ini diambil dari skripsi dengan judul Peningkatan Keterampilan Menceritakan Kembali Isi Cerpen dengan Strategi Think Talk Write pada Siswa Kelas Ix a Smp N 2 Jatikalen Nganjuk
Skripsi ini dikarang oleh Alifarose Syahda Zahra dari Universitas Negeri Yogyakarta.
Sumber: https://eprints.uny.ac.id/16828/1/Alifarose%20Syahda%20Zahra%2010201244075.pdf