4 Unsur Batin dalam Puisi: Tema, Perasaan, Nada, dan Amanat

Posted on
https://pixabay.com/id/users/pexels-2286921/

Puisi adalah karya sastra yang syarat dengan bahasa yang indah. Puisi juga memiliki rima, irama, dan bait yang secara fisik terlihat.

Puisi juga dapat dikatakan sebagai karya yang penuh makna buah hasil pemikiran, perasaan, dan ungkapan dari penyair.

Makna puisi dapat dipahami oleh pembaca dengan cara membaca secara detail dan penghayatan yang mendalam.

Puisi merupakan karya sastra yang dibangun dari dua unsur yaitu unsur fisik dan unsur batin.

Unsur fisik dalam puisi meliputi 5 unsur yaitu: diksi, pengimajinasian, kata konkret, bahasa figuratif, versifikasi, dan tata wajah.

Unsur batin puisi terdiri dari 4 unsur antra lain: tema (sense), perasaan penyair (feeling), nada (tone), dan amanat (intention).

Penjelasan lebih detail terkait unsur batin puisi antara lain sebagai berikut.

1. Tema (sense)

Sebuah puisi harus mempunyai gagasan pokok pemikiran. Gagasan ini akan menjadi kerangka bagaimana puisi itu akan dibangun.

Puisi setidaknya memiliki  5 jenis tema puisi yaitu (1) ketuhanan, (2) kemanusiaan, (3) kebangsaan, (4) keadilan sosial, dan  (5) kedaultan rakyat (Waluyo, 1987:115).

2. Perasaan (feeling)

Puisi merupakan sebuah wujud ekspresi dari seorang penyair. Ekspresi tersebut dapat berupa kerinduan, kegelisahan, pengagungan kepada Tuhan, kepada alam, atau kepada kekasih.

Feeling juga dapat menjadi ciri latar psikologi, sosial, ekonomi, budaya, dan pendidikan sang penyair.

Perasan penyair tersebut nantinya akan mempengaruhi bahasa yang digunakan misalkan tentang alam maka bahasa yang digunakan akan cenderung bermakna keindahan alam.

3. Nada (tone)

Nada dalam puisi memuat sebuah sikap bagaimana puisi itu dibacakan (bernada) apakah merupakan sebuah nasehat, kritik, sindiran, ejekan, atau cerita.

Nada tersebut nantinya akan dirasakan oleh pembaca setelah membaca puisi yakni adanya perubahan suasana tertentu pada pembaca.

Nada kritik dapat menimbulkan suasana pemberontakan, nada sindiran mengakibatkan rasa malu, nada ejekan dapat menimbulkan kemarahan dan lain sebagainya.

4. Amanat (intention)

Sama halnya dengan karya sastra lain, puisi juga mengandung amanat sekalipun dengan bahasa yang lebih ringkas. Amanat tersirat pada kata – kata atau pun tema.

Puisi sebagai karya sastra yang subjektif dapat menimbulkan lebih banyak amanat dari sisi pembaca bahkan dari pada apa yang hendak disampaikan oleh penyair.

Amanat memuat tujuan mengapa penyair membuat puisi tersebut.

Amanat juga dapat diartikan sebagai makna karya sastra yang berhubungan dengan seseorang, konsep, dan situasi pengimajinasian puisi.

Empat unsur batin puisi inilah yang membangun puisi dari dalam. Bagaimana pokok pemikiran puisi, pengekspresianya, cara membacanya, dan penyampaian amanatnya.

Sumber: Waluyo, H. J. (1987). Teori dan apresiasi puisi. Jakarta: Erlangga.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *