4 Jenis Skill Berbahasa: Menulis, Berbicara, Menyimak, dan Membaca

Posted on

Seorang pengguna bahasa pun diharuskan memiliki keterampilan berbahasa dalam komunikasi lisan maupun tulis kemampuan berbahasa sangat dibutuhkan untuk menyampaikan pesan dari penyampai pesan (sender) ke penerima pesan (receiver). 

Secara logisnya, jika seseorang ingin mengoperasikan komputer maka dia harus memiliki skill komputer yang mencukupi.

 Semakin bagus keterampilannya maka dia pun semakin mahir menggunakan komputer tersebut.

Keterampilan atau skill ternyata juga digunakan dalam berbahasa. Bukan hanya dalam bahasa asing, tetapi dalam bahasa Indonesia pun skill ini juga dibutuhkan.

Setidaknya ada empat keterampilan berbahasa yang harus dikuasai antara lain yaitu : (1) keterampilan menyimak, (2) keterampilan membaca, (3) keterampilan berbicara, dan (4) keterampilan menulis.

Dari keempat jenis skill tersebut dapat digolongkan menjadi dua sifat yaitu keterampilan produktif dan reseptif (Ayudia, Suryanto,  & Waluyo, 2016)

Keterampilan produktif berarti ada suatu tindakan (act) yang dilakukan oleh seseorang untuk memproduksi suatu bahasa. Skill tersebut yakni meliputi keterampilan berbicara dan menulis.

 Keterampilan produktif cenderung lebih sulit karena seseorang dituntut untuk mengutarakan bahasa baik dalam bentuk ujaran maupun tulisan. 

Bahkan tidak sedikit orang yang tidak bisa menulis dengan baik dan tidak bisa berbicara dengan baik.

Keterampilan reseptif meliputi skill menyimak dan membaca. Kedua skill ini mengharuskan seseorang untuk memahami suatu bahasa baik secara lisan maupun tulis seperti kosa kata, diksi, penggunaan ejaan, dan tanda baca.

4 Jenis Keterampilan Berbahasa

1. Keterampilan menulis

Keterampilan ini dikatakan sebagai skill yang paling sulit dari 3 skill lainya. Menulis mengharuskan seseorang menguasai unsur kebahasaan dan unsur diluar kebahasaan yang disusun menjadi suatu karangan. 

Diperlukan penggunaan kalimat yang teratur dan lengkap. Bahasa tulis juga memperhatikan ejaan dan tanda baca yang memuat suatu ungkapan atau gagasan tertentu. 

Ragam bahasa tulis dapat digunakan untuk menuangkan ide atau gagasan yang bersifat deskriptif, narasi, eksposisi, persuasi, dan argumentasi.

2. Keterampilan berbicara

Ketrampilan berbicara (speaking skill) merupakan kemampuan dalam berkomunikasi untuk menyampaikan ide atau pesan secara lisan (Tarigan, 1981:15).

Aktivitas berbicara setidaknya melibatkan dua orang yakni penutur (speaker) dan listerner (pendegar). 

Komponen yang dapat menjadi tolok ukur keberhasilan speaking yaitu pengucapan (pronunciation) yang meliputi penekanan, inttonasi. (2) gramatical (grammar), (3) kosa kata (vocabulary), (3) kelancaran (fluency), (4) pemahaman (comprehension).

3. Ketrampilan menyimak

Menyimak juga dikenal dengan istilah mendengar, akan tetapi sebenarnya menyimak memiliki arti yang lebih luas. 

Mendengar berarti menangkap bunyi dengan telinga, sedangkan menyimak artinya memperhatikan (mendengarkan) dengan baik suatu informasi yang diucapkan oleh orang lain. 

Selain itu menyimak juga melibatkan penglihatan, penghayatan, mengingat, dan mengerti suatu ungkapan dari lawan bicara. 

Taringan (1991:4) mendefinisikan menyimak adalah suatu proses yang mencakup kegiatan mengedarkan, mengindentifikasi, menginterprestasi, menilai, dan memberikan reaksi pada suatu bunyi bahasa.

4. Keterampilan Membaca

Membaca adalah skill untuk memahami suatu ide atau gagasan yang ada pada bahasa tulis. 

Membaca berarti memahami kosa kata, sistem tulisan, topik, makna kata, gramatikal, dan penarikan kesimpulan. 

Ada beberapa teknik membaca yang bisa digunakan sesuai dengan jenis teks dan tujuan membaca. Teknik tersebut antara lain skimming, scanning, selecting, dan skipping. 

Skimming artinya membaca teks secara cepat dan menyeluruh untuk mendapatkan gambaran umum dan bagian penting. 

Scanning artinya membaca teks secara cepat dengan teliti dengan tujuan memperoleh informasi tertentu yang dibutuhkan pembaca. 

Selecting yaitu membaca suatu teks yagn dilakukan sebelum membaca keseluruhan teks, yaitu hanya pada judul atau subjudul. 

Skipping yaitu cara membaca dengan melewati suatu bagian yang sudah dipahami atau sudah dimengerti.

Sumber: Ayudia, Suryanto, E, & Waluyo, B. (2016). Analisis kesalahan penggunaan bahasa Indonesia dalam laporan hasil observasi pada siswa SMP. BASASTRA. Vol. 4, No. 1:34 – 49.

1 comment

  1. Jika anda tertarik dengan aplikasi atau layanan absensi online, anda dapat mengunjungi blog yang saya buat 🙂
    Aplikasi Absensi Online

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *